Dear Kazuto-san...
Mungkin kau tidak mengenalku, tapi aku
mengenalmu dengan sangat baik. Hey, kau tidak ada masalah dengan bahasa
kan? Aku tidak bisa bahasa Jepang dan kau perlu tahu, bahasa Inggrisku
sangat buruk... jadi aku sangat berharap kau memahami bahasa
Indonesiaku.. Jika kau tak paham, tolong suruh Keiko-san untuk
menerjemahkannya untukmu.. Dia bisa bahasa Indonesia dengan lancar kan?
Atau kau sudah mulai memahami omelan-omelan Keiko-san dalam bahasa
Indonesia? Hemm.. aku sarankan sebaiknya kau mulai belajar bahasa
Indonesia.. bukan untuk sekedar memahami omelan Keiko-san, tapi karena
bahasa Indonesia tak kalah menarik dari bahasa Jepang dan Inggris.. Dan
yang lebih penting, agar kau bisa terus berkirim surat denganku..
Banyak
sekali yang ingin kusampaikan padamu Kazuto-san.. Sampai aku bingung
harus mulai dari mana.. Aaahh.. saking bingungnya sampai aku tidak tahu
harus menulis apa.. karena jujur aku tidak bisa menulis dengan baik..
Aku punya imajinasi yang lumayan, tapi yah....aku tidak memiliki
kemampuan untuk merangkai kata dengan baik.
Kau tahu Kazuto-san?
Aku sangat benci dengan seorang penulis buku bernama Ilana Tan. Kau tahu
kenapa? Karena dia, aku hampir gila.. Aku tergila-gila dengan semua
karyanya.. Aku benar-benar dihipnotis olehnya.. aku rela tidak tidur
hanya untuk menyelesaikan novel-novel yang ditulinya.. Aku menjadi gila
dan bisa membaca karyanya berkali-kali.. sampai teman-temanku
menganggapku telah gila.. Aku heran kenapa dia pintar sekali membuat
racun yang bisa melumpuhkan kerja otakku, hingga yang ada dipikiranku
hanya ingin menjadi bagian dalam novel-novelnya.. aku ingin masuk dalam
novelnya.. bukankah ini gila Kazuto-san? Dan yang paling aku benci dari
dia adalah, dia tak pernah menuliskan identitasnya secara lengkap di
akhir novel.. membuatku semakin penasaran dengannya.. Tapi aku suka cara
dia menyembunyikan identitasnya dan memilih menjadi penulis yang
misterius dan membuat penasaran.. Dia sangat jenius, mungkin seharusnya
dia menjadi detektif, bukankah ideku bagus Kazuto-san? Kau setuju
denganku?
Tapi dia juga yang sudah mengenalkanmu padaku
Kazuto-san, dia yang sudah membuatku seakan berada di Tokyo pada musim
dingin.. Bahkan aku seakan bisa merasakan dinginnya salju.. dan yah..
aku jadi ingin makan udon...bagaimana rasanya ya?? Bagaimana rasa udon
Kazuto-san? Dapatkah kau beritahu aku rasanya? Atau suatu saat jika aku
bisa pergi ke Jepang, kau mau mengajakku makan udon di tempat kau makan
siang bersama Akira-san dan Keiko-san. Maukah kau mengajakku ke sana
Kazuto-san?
Ngomong-ngomong tentang Akira-san, bagaimana kabarnya
sekarang? Apa dia sudah bisa melupakan Keiko-san? Jika dia sudah bisa
melupakannya dan berniat mencari pengganti Keiko-san, aku mau
menggantikannya..hehehe...
Kazuto-san, kau tidak ingin mengunjungi
Indonesia? Keiko-san pasti pernah bercerita tentang Indonesia padamu.
Keiko-san berasal dari Indonesia, kau tidak ingin setidaknya sekali
pergi ke Indonesia? Indonesia memang tak semodern Jepang, tapi Indonesia
adalah negara yang sangat hebat.. banyak sekali kebudayaan yang bisa
kau lihat.. dan mungkin bisa menjadi objek fotomu. aku yakin hasilnya
akan bagus. Kau kan fotografer yang hebat..
Kapan ya aku bisa
menjadi objek fotomu? Aku tidak punya wajah yang cantik, tapi sepertinya
jika kau yang memotretku, hasilnya pasti akan bagus, aku pasti akan
terlihat cantik di foto itu.. benarkan?
Kazuto-san, kau masih
ingat quote-mu tentang gelap? Kenapa harus takut gelap kalau ada banyak
hal indah yang hanya bisa dilihat sewaktu gelap? Aaahh.. itu sangat
keren Kazuto-san.. aku menerapkan quote itu, dan berhasil mengalahkan
rasa takutku akan gelap.. Dan aku juga sering mengupdate-nya dalam
statusku di facebook ataupun twitter... tenang, aku tidak asal
mengcopynya, aku mencantumkan namamu..hehehe...
Kazuto-san, kenapa
kau begitu keren? Saat pertama kali aku diperkenalkanmu olek novelis
misterius itu, aku langsung menyukaimu... kau sangat keren
dibayanganku.. yah.. meski sebenarnya kau lebih cocok jadi kakak
laki-lakiku, tapi aku langsung jatuh cinta padamu.. hemm.. sepertinya
kau juga sangat romantis.. aku suka pria romantis.. tapi tidak cengeng..
bagaimana ya menggambarkannya? Aku tidak tahu, aku suka orang
sepertimu, romantis, penuh humor, dan menyenangkan.. beruntung sekali
Keiko-san bisa bersamamu.. Aku iri padanya.. padahal dia tidak bisa
memasang bola lampu.. Kau harus tahu Kazuto-san, aku bisa memasang bola
lampu.. aku lebih baik darinya kan? Baiklah, harus aku akui, aku tidak
bisa bermain ski, dan tidak bisa membuat biskuit coklat. Jadi.. yah..
kau mungkin memang cocok dengan Keiko-san, kalian pasangan serasi..
lihat, aku sportif kan? Mengakui kau dan Keiko-san pasangan serasi,
padahal dalam hati aku menangis..
Kazuto-san, kau sudah lelah?
Pasti kau bosan membaca suratku yang panjang dan membosankan dan terlalu
banyak hal-hal yang tidak penting didalamnya, sedangkan kau sebenarnya
sangat sibuk.. tapi aku tidak akan meminta maaf karena ini.. Aku ingin
kau membacanya sampai selesai, aku ingin kau lelah membaca suratku. Ini
balasan untukmu karena kau, aku jadi kurang tidur ketika harus
menyelesaikan Winter in Tokyo. Karena kau, aku jadi begitu tertarik
belajar bahasa Jepang. Karena kau, aku jadi ingin ke persimpangan
Shibuya. Karena kau, aku jadi ingin makan udon. Karena kau, aku jadi
ingin jalan-jalan ke Tokyo. Karena kau, aku jadi ingin naik Shinkansen..
Semua karena kau, jadi kau harus mendapat balasan yang setimpal karena
sudah membuatku selalu memikirkan bagaimana caranya aku bisa ke Jepang
dan bertemu denganmu..
Aku sudah lelah Kazuto-san, dan aku juga
yakin kau pun sudah sangat bosan membaca suratku, atau kau malah tidak
membacanya sampai bagian ini?? Uhh.. kau kejam sekali kalau kau
melakukan hal itu.. baiklah Kazuto-san, karena aku tau kau sudah lelah,
jadi sebaiknya aku akhiri saja curahan hatiku yang tidak penting ini
padamu..
Selamat malam Kazuto-san... sampaikan salamku pada
Keiko-san, Akira-san, Kakek dan Nenek Osawa, Kakak beradik Sato,
Yuri-san, Jason, dan pada pamanmu juga.. oh iya, sebelum aku lupa, aku
ingin makan malam di restoran pamanmu..kapan kau akan mengajakku makan
malam disana?
With love,
Mujias Arai Asmani
NB:
Kazuto-san, sebenarnya aku sudah meyukai Jepang sejak dulu, sejak aku
mengenal Shinichi Kudo dan Great Techer Onizuka. Tapi kau semakin
membuatku menyukai Jepang dan membuatku ingin pergi kesana.. hehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar