Selasa, 21 Februari 2012

Surat Untuk Kazuto

Dear Kazuto-san...
Mungkin kau tidak mengenalku, tapi aku mengenalmu dengan sangat baik. Hey, kau tidak ada masalah dengan bahasa kan? Aku tidak bisa bahasa Jepang dan kau perlu tahu, bahasa Inggrisku sangat buruk... jadi aku sangat berharap kau memahami bahasa Indonesiaku.. Jika kau tak paham, tolong suruh Keiko-san untuk menerjemahkannya untukmu.. Dia bisa bahasa Indonesia dengan lancar kan? Atau kau sudah mulai memahami omelan-omelan Keiko-san dalam bahasa Indonesia? Hemm.. aku sarankan sebaiknya kau mulai belajar bahasa Indonesia.. bukan untuk sekedar memahami omelan Keiko-san, tapi karena bahasa Indonesia tak kalah menarik dari bahasa Jepang dan Inggris.. Dan yang lebih penting, agar kau bisa terus berkirim surat denganku..
Banyak sekali yang ingin kusampaikan padamu Kazuto-san.. Sampai aku bingung harus mulai dari mana.. Aaahh.. saking bingungnya sampai aku tidak tahu harus menulis apa.. karena jujur aku tidak bisa menulis dengan baik.. Aku punya imajinasi yang lumayan, tapi yah....aku tidak memiliki kemampuan untuk merangkai kata dengan baik.
Kau tahu Kazuto-san? Aku sangat benci dengan seorang penulis buku bernama Ilana Tan. Kau tahu kenapa? Karena dia, aku hampir gila.. Aku tergila-gila dengan semua karyanya.. Aku benar-benar dihipnotis olehnya.. aku rela tidak tidur hanya untuk menyelesaikan novel-novel yang ditulinya.. Aku menjadi gila dan bisa membaca karyanya berkali-kali.. sampai teman-temanku menganggapku telah gila.. Aku heran kenapa dia pintar sekali membuat racun yang bisa melumpuhkan kerja otakku, hingga yang ada dipikiranku hanya ingin menjadi bagian dalam novel-novelnya.. aku ingin masuk dalam novelnya.. bukankah ini gila Kazuto-san? Dan yang paling aku benci dari dia adalah, dia tak pernah menuliskan identitasnya secara lengkap di akhir novel.. membuatku semakin penasaran dengannya.. Tapi aku suka cara dia menyembunyikan identitasnya dan memilih menjadi penulis yang misterius dan membuat penasaran.. Dia sangat jenius, mungkin seharusnya dia menjadi detektif, bukankah ideku bagus Kazuto-san? Kau setuju denganku?
Tapi dia juga yang sudah mengenalkanmu padaku Kazuto-san, dia yang sudah membuatku seakan berada di Tokyo pada musim dingin.. Bahkan aku seakan bisa merasakan dinginnya salju.. dan yah.. aku jadi ingin makan udon...bagaimana rasanya ya?? Bagaimana rasa udon Kazuto-san? Dapatkah kau beritahu aku rasanya? Atau suatu saat jika aku bisa pergi ke Jepang, kau mau mengajakku makan udon di tempat kau makan siang bersama Akira-san dan Keiko-san. Maukah kau mengajakku ke sana Kazuto-san?
Ngomong-ngomong tentang Akira-san, bagaimana kabarnya sekarang? Apa dia sudah bisa melupakan Keiko-san? Jika dia sudah bisa melupakannya dan berniat mencari pengganti Keiko-san, aku mau menggantikannya..hehehe...
Kazuto-san, kau tidak ingin mengunjungi Indonesia? Keiko-san pasti pernah bercerita tentang Indonesia padamu. Keiko-san berasal dari Indonesia, kau tidak ingin setidaknya sekali pergi ke Indonesia? Indonesia memang tak semodern Jepang, tapi Indonesia adalah negara yang sangat hebat.. banyak sekali kebudayaan yang bisa kau lihat.. dan mungkin bisa menjadi objek fotomu. aku yakin hasilnya akan bagus. Kau kan fotografer yang hebat..
Kapan ya aku bisa menjadi objek fotomu? Aku tidak punya wajah yang cantik, tapi sepertinya jika kau yang memotretku, hasilnya pasti akan bagus, aku pasti akan terlihat cantik di foto itu.. benarkan?
Kazuto-san, kau masih ingat quote-mu tentang gelap? Kenapa harus takut gelap kalau ada banyak hal indah yang hanya bisa dilihat sewaktu gelap? Aaahh.. itu sangat keren Kazuto-san.. aku menerapkan quote itu, dan berhasil mengalahkan rasa takutku akan gelap.. Dan aku juga sering mengupdate-nya dalam statusku di facebook ataupun twitter... tenang, aku tidak asal mengcopynya, aku mencantumkan namamu..hehehe...
Kazuto-san, kenapa kau begitu keren? Saat pertama kali aku diperkenalkanmu olek novelis misterius itu, aku langsung menyukaimu... kau sangat keren dibayanganku.. yah.. meski sebenarnya kau lebih cocok jadi kakak laki-lakiku, tapi aku langsung jatuh cinta padamu.. hemm.. sepertinya kau juga sangat romantis.. aku suka pria romantis.. tapi tidak cengeng.. bagaimana ya menggambarkannya? Aku tidak tahu, aku suka orang sepertimu, romantis, penuh humor, dan menyenangkan.. beruntung sekali Keiko-san bisa bersamamu.. Aku iri padanya.. padahal dia tidak bisa memasang bola lampu.. Kau harus tahu Kazuto-san, aku bisa memasang bola lampu.. aku lebih baik darinya kan? Baiklah, harus aku akui, aku tidak bisa bermain ski, dan tidak bisa membuat biskuit coklat. Jadi.. yah.. kau mungkin memang cocok dengan Keiko-san, kalian pasangan serasi.. lihat, aku sportif kan? Mengakui kau dan Keiko-san pasangan serasi, padahal dalam hati aku menangis..
Kazuto-san, kau sudah lelah? Pasti kau bosan membaca suratku yang panjang dan membosankan dan terlalu banyak hal-hal yang tidak  penting didalamnya, sedangkan kau sebenarnya sangat sibuk.. tapi aku tidak akan meminta maaf karena ini.. Aku ingin kau membacanya sampai selesai, aku ingin kau lelah membaca suratku. Ini balasan untukmu karena kau, aku jadi kurang tidur ketika harus menyelesaikan Winter in Tokyo. Karena kau, aku jadi begitu tertarik belajar bahasa Jepang. Karena kau, aku jadi ingin ke persimpangan Shibuya. Karena kau, aku jadi ingin makan udon. Karena kau, aku jadi ingin jalan-jalan ke Tokyo. Karena kau, aku jadi ingin naik Shinkansen.. Semua karena kau, jadi kau harus mendapat balasan yang setimpal karena sudah membuatku selalu memikirkan bagaimana caranya aku bisa ke Jepang dan bertemu denganmu..
Aku sudah lelah Kazuto-san, dan aku juga yakin kau pun sudah sangat bosan membaca suratku, atau kau malah tidak membacanya sampai bagian ini?? Uhh.. kau kejam sekali kalau kau melakukan hal itu.. baiklah Kazuto-san, karena aku tau kau sudah lelah, jadi sebaiknya aku akhiri saja curahan hatiku yang tidak penting ini padamu..
Selamat malam Kazuto-san... sampaikan salamku pada Keiko-san, Akira-san, Kakek dan Nenek Osawa, Kakak beradik Sato, Yuri-san, Jason, dan pada pamanmu juga.. oh iya, sebelum aku lupa, aku ingin makan malam di restoran pamanmu..kapan kau akan mengajakku makan malam disana?

With love,

Mujias Arai Asmani

NB: Kazuto-san, sebenarnya aku sudah meyukai Jepang sejak dulu, sejak aku mengenal Shinichi Kudo dan Great Techer Onizuka. Tapi kau semakin membuatku menyukai Jepang dan membuatku ingin pergi kesana.. hehe..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar