Selasa, 21 Februari 2012

a letter for tara dupont

Tara Dupont, sahabatku…
Melihatmu aku teringat pada diriku.
Kau yang sangat benci merasa penasaran, kau yang sangat suka saat angin menyentuh pipimu, kau yang cerewet, kau yang tidak menyukai orang salah menyebut namamu.
Dan yang paling menggelikan saat kau salah mengangkat teleponmu, mematikan jam wekermu lalu melemparkannya begitu saja karena tidak ingin tidurmu terganggu, dan juga saat kau jatuh terjungkal dari tempat tidurmu. Hahaha, kau sangat ceroboh, mademoiselle Dupont… (sebenarnya aku pun seperti itu).
Tapi kau tahu, Tara? Aku tidak suka sate kambing – sepertimu –  malah aku hampir tidak menyukai sate apapun J

Tara-chan, aku sangat bahagia saat kau bertemu Fujisawa Tatsuya si Monsieur Fujitatsu itu. Dia orang yang sangat kreatif, bukan? Dan tentunya sangat romantis J
Dia memenuhi janjinya mengirimkan email, dan ternyata semua itu bercerita tentang dirimu, Tara. Sungguh manis sekali.
Aku sangat suka saat dia bilang seperti ini dalam suratnya “Karena sering memerhatikannya, tanpa sadar aku jadi mengenal semua kebiasaannya.”
Kau sungguh gadis yang sangat beruntung, Tara si gadis musim gugur. Hehe
Dia sungguh menyayangimu, Tara… terlebih, dia mencintaimu. Kau tentu tahu itu.

Namun sayang, seperti yang Tatsuya bilang “Hidup ini sungguh aneh, juga tidak adil. Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali lainnya hidup menghempaskanmu begitu keras ke bumi.”
Aku sering bertanya-tanya, Tara… Kenapa Tuhan membuat semuanya begitu rumit?
Aku pun sangat sedih, Tara… Aku tidak bisa mengerti jalan pikiran-Nya.
Aku mengerti, Tara… Meskipun aku tidak tahu bagaimana rasanya mencintai orang yang tidak bisa kita cintai, tapi aku mengerti seperti apa rasanya. Lebih hancur daripada cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Tapi kau benar. Kita tidak bisa menyalahkan Tuhan. Kita tidak bisa menyalahkan keadaan.
Semua telah terjadi, bisa apa kita dengan takdir Tuhan?

Lalu kau hanya bisa bersikap seakan semuanya baik-baik saja. Kau memang tampak tegar seperti itu, Tara. Tapi kau terlihat seperti orang bodoh. Berusaha tersenyum dengan susah payah. Lebih baik kau menangis saja tersedu-sedu hingga habis air matamu, meskipun Tatsuya tidak akan suka melihatmu menangis.

Satu hal yang aku minta darimu, Tara. Tolong jangan kau ulangi lagi tindakan bodohmu seperti di sungai Seine tempo hari.
Itu sangat bodoh, Tara!
Tau apa kau tentang hidup dan mati? Apa kau kira setelah mati kau tidak akan merasakan sakit lagi? Lalu bagaimana dengan Tatsuya? Dia telah mengelilingi seisi kota Paris hanya demi mencarimu. Mungkin kau tidak percaya, tapi kau tentu tahu apa yang dirasakan Tatsuya jika tidak bisa menemukanmu lagi.

Tara-chan…
Maaf aku mengingatkanmu lagi pada Tatsuya. Aku tahu dia akan selalu ada di hatimu, bagaimanapun perasaanmu nanti, dia tetap si Monsieur Fujitatsu. Kau selalu memiliki hatinya. J
Karena itu, ayo kabulkan permintaannya saat merayakan ulang tahun bersamamu, permintaannya yang tercantum di email terakhirnya dengan Sebastien. Kau sudah membacanya, bukan?
“Selama dia bahagia, aku juga akan bahagia. Sesederhana itu.”
Kau juga harus menepati janjimu, Tara. Kau bilang, “Jangan marah padaku kalau aku menangis… Hari ini saja… kau boleh lihat sendiri nanti. Kau akan lihat tidak lama lagi aku akan kembali bekerja, tertawa, dan mengoceh seperti biasa… Aku janji…”
Cepat sembuh, Tara, kembalilah seperti kau yang dulu saat kau belum menemukan mimpi buruk dalam hidupmu. Lalu temukan kebahagiaanmu yang lain, tanpa menghapus satupun kenangan bersama Tatsuya. Aku percaya kau bisa, Tara Victoria Dupont si Gadis Musim Gugur J

Seperti yang aku bilang tadi, aku memang tidak bisa mengerti jalan pikiran Tuhan. Tapi aku tahu, aku yakin, Tuhan pasti akan memberikan hal indah kepada makhluk-Nya. Kau hanya harus percaya.


Pour vous, Tara Dupont J 

“When the last teardrops fall by blaque” 

It’s so hard to lose the one you love
To finally have to say goodbye
You try to be strong but the pain keeps holding on
And all that you can do is cry
Deep within your heart you know it’s time to move on
When the fairy tale that you once knew is gone
When the last tear drop falls
I’ll still be holding on to all of our memories
And all of what used to be
When the last tear drop falls
I will stand tall 
And know that you’re here with me in my heart
When the last tear drop falls
So now I’m alone and life keeps moving on
But my destination still unknown
Will there be a time when I’ll fall in love again?
When I was meant to walk these streets alone
If there was just one wish I could be granted here tonight
It would be to have you right back by my side
Now it’s time for me to find my happiness again
And the emptiness from missing you
Will never ever end, baby

Merci beaucoup de lire ma lettre,
Fanny t’amie

PS: Sampaikan salamku pada Ilana Tan.
      Sebenarnya banyak yang ingin aku tanyakan padanya. Dia membuatku sangat       penasaran :D

2 komentar: