Aku tidak mengerti,
dan sampai kapanpun takkan pernah mengerti.
Cinta!
Kenapa Tuhan menganugrahi bingkisan cinta
yang manis dan kuberikan padanya.
Semua baik-baik saja, hingga kutemukan reruntuhan
itu.
Reruntuhan, yang puing-puingnya menghancurkan
rajutan kisahku bersamanya.
Terluka? Iya. Perih? Iya.
Langit
biru perlahan menggulung berganti mendung
Dedaunan
yang jatuh berubah menjadi kering
Dan
aku terbelenggu dalam jeratan kisahku sendiri
Seperti
itulah aku dengannya
Ditertawai
kesedihan, ditangisi kebahagiaan.
Aku tak ingin menyalahkan Tuhan, takdir atau
siapapun
Yang kupertanyakan, hanya pertemuan kami
Kenapa kami harus bertemu?
Bersua di bawah naungan langit beriak,
sebuah musim yang indah
Mentari
memudar, dan tiba-tiba
semua cahaya bersembunyi
Aku
terjebak dalam kegelapan
yang aku tak tau, sejauh
mana kepekatan ini
Tenggelam dalam keputusasaan
yang kelabu
By : Sahila Danihara
Kini,
aku berjalan dan berlari di sepanjang lorong waktu
Memungut kepingan kenangan yang masih tersisa
dari reruntuhan itu
Dan terus menyesali lembaran-lembaran kisah
cintaku
Karna mencintainya adalah
tetes-tetes dosa yang akan terus mengalir
hingga masa berakhir
Mencintainya adalah
tinta hitam kesalahan yang akan melukis benci
di atas kanvas kehidupan
Dan mencintainya adalah
Menghianati bumi dan senandung sucinya.
(Dia) adalah (Aku) dan (Kami) sama.
Dia yang bernama, Tatsuya Fujisawa
~Love, Tara Dupont~
By : Sahila Danihara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar