Matahari pagi ini sangat terang menyinari bumi
Namun tak mampu untuk mengembalikan semangatku yang hilang
Kamu telah pergi bersama rasa yang telah terkunci lama di hati
Dan rasa itu bernama cinta
Dunia boleh tertawa melihat sikapku yang berubah 180 derajat
Mereka boleh mencemooh seorang Alex Hirano dengan lantang
Tapi asal kau tahu, apa yang mereka ucapkan tidak pernah masuk dalam otakku
Karena diotakku hanya berbaris dengan namamu, Mia Clark
Aku berusaha sekuat tenaga untuk menahanmu pergi
Tapi apa boleh buat manusia tak bisa mengalahkan kuasa Tuhan
Mia Clark, matahariku adalah kamu
Takkan berubah walaupun waktu berlalu
By. Ayudia Kania
Selasa, 17 Desember 2013
HATIKU, CINTAKU, DAN DIRIMU
Kau
berikan harapan tuk ku hidup
Saat
semangat jiwaku mulai meregang
Sinar
matahari pun tak dapat menggapaiku
Namun,
takdir pun tak dapat ditentang
Mungkin hari kita bertemu
Bukanlah hari terindah seperti dalam buku
Mungkin waktu kita berjumpa
Bukanlah waktu yang tepat untuk mencinta
Tapi bagiku, hari itu, waktu itu
Merupakan hadiah terlengkap bagiku
Disaat
aku mulai putus asa akan tujuanku
Cinta
begitu tepat datang datang padaku
Kukira
kudapat menahan luapan cinta ini
Kukira
kudapat abaikan hati yang berdegup tak karuan
Kukira
aku tak pantas memikirkan hal yang tinggi ini
Kukira
tak benar bila ku bukakan cinta
Cintaku
mungkin tak luar biasa seperti yang kau ingini
Tapi
percayalah bahwa aku mencintaimu sepenuh hatiku
Maafkan
diriku yang tak dapat ungkapkan seluruh isi hatiku
Kumohon
ingatlah aku tidak sesalkan perasaan ini
Senin, 16 Desember 2013
Reruntuhan Masa Lalu
Aku tidak mengerti,
dan sampai kapanpun takkan pernah mengerti.
Cinta!
Kenapa Tuhan menganugrahi bingkisan cinta
yang manis dan kuberikan padanya.
Semua baik-baik saja, hingga kutemukan reruntuhan
itu.
Reruntuhan, yang puing-puingnya menghancurkan
rajutan kisahku bersamanya.
Terluka? Iya. Perih? Iya.
Langit
biru perlahan menggulung berganti mendung
Dedaunan
yang jatuh berubah menjadi kering
Dan
aku terbelenggu dalam jeratan kisahku sendiri
Seperti
itulah aku dengannya
Ditertawai
kesedihan, ditangisi kebahagiaan.
Aku tak ingin menyalahkan Tuhan, takdir atau
siapapun
Yang kupertanyakan, hanya pertemuan kami
Kenapa kami harus bertemu?
Bersua di bawah naungan langit beriak,
sebuah musim yang indah
Mentari
memudar, dan tiba-tiba
semua cahaya bersembunyi
Aku
terjebak dalam kegelapan
yang aku tak tau, sejauh
mana kepekatan ini
Tenggelam dalam keputusasaan
yang kelabu
By : Sahila Danihara
Kini,
aku berjalan dan berlari di sepanjang lorong waktu
Memungut kepingan kenangan yang masih tersisa
dari reruntuhan itu
Dan terus menyesali lembaran-lembaran kisah
cintaku
Karna mencintainya adalah
tetes-tetes dosa yang akan terus mengalir
hingga masa berakhir
Mencintainya adalah
tinta hitam kesalahan yang akan melukis benci
di atas kanvas kehidupan
Dan mencintainya adalah
Menghianati bumi dan senandung sucinya.
(Dia) adalah (Aku) dan (Kami) sama.
Dia yang bernama, Tatsuya Fujisawa
~Love, Tara Dupont~
By : Sahila Danihara
Minggu, 15 Desember 2013
Ilusi
Sore itu..
Bersama hilangnya bayangan wajahmu,
Hati ini terasa ikut kau bawa pergi.
Dan secuil keceriaan diriku pun ikut berlalu..
Entah mengapa resah begitu menggucam di kesendirian
ini..
Malam ini..
Hatiku merintih perih
Pada ilusi wajahmu di pian-pian semu
Adakah jua, kau ukir dan simpan rindu-rindu seperti
ini?
Ditempat ragamu hadir, buatku disini…
With love,
-Alex-
Langganan:
Postingan (Atom)